Meskipun sama-sama merupakan jenis garam, namun garam kasar dan dan halus memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan garam kasar dan halus yang pertama bisa dilihat dari teksturnya yang tentu saja berbeda, karena yang satu kasar dan satunya lagi halus.
Bukan hanya dari segi teksturnya saja yang berbeda, proses pembuatan serta kandungan zat di dalamnya juga tidak sama. Untuk mengetahui lebih jauh tentang perbedaan keduanya, silahkan simak informasi lengkapnya berikut ini.
Perbedaan Garam Kasar dan Halus
Sebelumnya telah sedikit disinggung mengenai perbedaan garam kasar dan garam halus yang bisa langsung dilihat secara kasat mata, yaitu dari bentuk dan teksturnya yang jelas berbeda. Garam kasar sendiri dikenal dengan sebutan garam krosok sementara garam halus sering disebut garam dapur.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa perbedaan garam kasar dan garam halus yang perlu diketahui:
-
Proses Pembuatan Garam Kasar dan Garam Halus
Perbedaan pertama antara garam kasar dan garam halus bisa dilihat dari proses pembuatannya. Garam kasar atau garam laut biasanya dibuat melalui proses penguapan air laut atau evaporasi, bisa juga didapatkan dari danau air asin.
Itulah mengapa kandungan zat di dalam garam akan sangat tergantung pada jenis air yang digunakan dalam proses pembuatannya. Selain itu, warna serta rasa asin pada garam laut dipengaruhi oleh kandungan mineral di dalamnya.
Sedangkan pada garam halus atau garam dapur, proses pembuatannya melalui beberapa tahapan yang cukup panjang. Karena untuk menghasilkan garam halus diperlukan proses penggilingan. Selain itu, pada garam halus juga sering ditambahkan yodium dan anti-caking.
-
Tekstur Garam Kasar dan Garam Halus
Perbedaan garam kasar dan halus bisa terlihat jelas dari teksturnya. Sesuai dengan namanya, garam kasar memiliki tekstur yang kasar dan tidak beraturan, sementara ukurannya juga lebih besar. Sedangkan garam halus memiliki tekstur yang halus karena sudah digiling sebelumnya.
Selain memiliki tekstur yang kasar, kandungan air pada garam kasar juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan garam halus. Bahkan jika didiamkan di atas kertas, garam kasar akan meninggalkan bekas air yang basah.
-
Kandungan Garam Kasar dan Garam Halus
Meskipun sama-sama garam dan mengandung NaCl sebagai komposisi utamanya, namun garam kasar dan halus memiliki kadar NaCl yang sedikit berbeda. Untuk garam halus atau garam dapur biasanya mengandung kadar NaCl minimal 94%.
Sedangkan pada garam kasar atau garam krosok kandungan NaCl-nya bisa mencapai 97%. Garam kasar atau garam krosok sendiri merupakan jenis garam mentah yang belum mengalami proses lanjutan sehingga kandungan NaCl-nya lebih tinggi.
-
Penggunaan Garam Kasar dan Garam Halus
Dengan kandungan garam yang berbeda, penggunaan garam kasar dan halus rupanya juga berbeda. Penggunaan garam kasar atau garam krosok biasanya untuk keperluan industri, baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung.
Untuk jenis garam krosok lokal K1 biasanya memiliki kualitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan jenis garam krosok lokal lainnya. Adapun karakteristiknya antara lain adalah:
- Memiliki warna putih dengan kadar air sekitar 8% – 10%.
- Komposisi utamanya adalah NaCl tanpa adanya tambahan yodium.
- Tersedia dalam kemasan 500 gr, 1 kg, 25 kg hingga 50 kg.
Dengan kualitas garam yang bagus, jenis garam kasar ini banyak dimanfaatkan untuk keperluan industri. Di antaranya adalah industri penyamakan kulit, penjernihan air, mesin boiler, dan bahkan industri pangan karena harga yang lebih ekonomis.
Berbeda dengan penggunaan garam kasar atau krosok yang sering dimanfaatkan untuk keperluan industri dan produksi ikan asin, garam halus dikenal sebagai garam dapur yang penggunaannya untuk keperluan rumah tangga atau konsumsi sehari-hari.
Garam halus memiliki tekstur yang halus dan tidak menggumpal karena biasanya ditambahkan zat anti-caking. Selain itu, tambahan yodium pada garam halus bertujuan untuk meningkatkan kesehatan sehingga terhindar dari resiko penyakit gondok.
Adapun karakteristik garam halus antara lain adalah:
- Memiliki warna putih dengan tekstur yang sangat halus dengan kadar air maksimal 7%.
- Komposisi utama garam halus adalah NaCl dengan tambahan yodium.
- Tersedia dalam kemasan berbagai ukuran, mulai dari 100 gram hingga kemasan besar.
Tabel Perbedaan Garam Kasar dan Halus
Garam Kasar atau Garam Krosok | Garam Halus atau Garam Dapur |
Proses pembuatan melalui penguapan air laut atau danau asin dan belum melalui proses pengolahan lanjutan. | Proses pembuatan melalui beberapa tahap yang membuat kandungan mineral di dalamnya berkurang. |
Merupakan garam mentah dan belum ada tambahan zat apapun. | Garam mentah yang sudah diproses lebih lanjut dan ditambahkan dengan yodium serta zat anti-caking agar tidak menggumpal. |
Kandungan NaCl bisa mencapai 97% dengan kadar air sekitar 8% – 10%. | Kandungan NaCl minimal 94% dengan kadar air maksimal 7%. |
Tekstur garam lebih kasar dengan bentuk menyerupai kristal dan berukuran besar sehingga lebih sulit larut. | Tekstur garam lebih halus dan mudah untuk ditambahkan sesuai keinginan. Jenis garam halus mudah larut di dalam air. |
Penggunaan lebih banyak untuk keperluan industri, produksi ikan asin, dan keperluan lainnya seperti perawatan kecantikan dan kesehatan. | Penggunaan untuk keperluan rumah tangga dan konsumsi sehari-hari, ada juga yang digunakan untuk keperluan industri makanan. |
Tersedia dalam kemasan 1 kg, 25 kg, hingga 50 kg. | Tersedia dalam kemasan 100 gr, 200 gr, 250 gr, 500 gr, hingga 1kg. |
Perbedaan Garam Kasar dan Halus bagi Kesehatan
Jika dilihat dari proses pembuatannya, garam kasar atau garam laut sering dianggap lebih sehat karena lebih alami dengan kandungan NaCl yang tinggi. Namun apakah benar garam kasar lebih sehat dibandingkan dengan garam halus?
Proses Pengolahan Garam Kasar Lebih Pendek
Proses pembuatan garam kasar yang lebih pendek menjadi salah satu alasan mengapa banyak yang menganggap garam kasar lebih sehat. Meski begitu perlu juga dipertimbangkan proses pembuatannya, karena tidak menutup kemungkinan garam tercemar zat atau logam berbahaya.
Proses Pengolahan Garam Halus Lebih Panjang
Demikian juga dengan garam halus atau garam dapur, yang dalam proses pembuatannya bisa saja menurunkan kadar mineral penting di dalamnya karena melalui proses pengolahan yang cukup panjang.
Meski begitu, adanya tambahan yodium pada garam halus memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Selain itu, kandungan zat anti-caking yang ditambahkan pada garam halus juga memungkinkan garam untuk tidak menggumpal dan lebih tahan lama.
Konsumsi Garam Sesuai Batas yang Dianjurkan
Oleh karena itu, penggunaan garam kasar dan garam halus bisa disesuaikan kebutuhan. Misalnya saja garam kasar untuk proses pengawetan ikan asin, untuk membantu mengempukkan daging, hingga membantu membekukan es krim. Garam kasar sendiri memiliki rasa asin yang lebih kuat.
Dalam hal ini penggunaan garam akan memberikan efek yang menyehatkan jika digunakan sesuai kebutuhan dan dalam batas yang dianjurkan. Konsumsi garam secara berlebihan justru akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Perbedaan garam kasar dan halus bisa dilihat dari teksturnya, yaitu kasar dan halus. Selain itu, proses pembuatan serta kandungan mineral di dalamnya juga berbeda, demikian juga dengan penggunaanya. Namun yang pasti, untuk konsumsi sehari-hari pastikan dalam batas normal ya!