Pada dasarnya, teknik pembuatan garam sangatlah mudah dan sederhana. Bahkan, Anda bisa mempraktekkan cara membuat garam ini di rumah sendiri, hanya bermodalkan bahan-bahan yang mudah Anda temukan di pasar, Anda sudah bisa membuat garam dengan kandungan yodium tinggi untuk berbagai keperluan.
Selain itu, banyak sekali manfaat yang bisa Anda dapatkan jika Anda bisa menciptakan garam sendiri. Manfaat utamanya tentu saja menghemat biaya keperluan yang saat ini kian mencekik. Bahkan, Anda juga bisa berpotensi menjadi distributor garam industri jika Anda mampu mengembangkannya.
Tata Cara Pembuatan Garam
Langsung saja, ini dia tata cara dan teknik pembuatan garam yang bisa Anda praktekkan sendiri di rumah. Simak penjelasan berikut ini:
1. Kumpulkan Air Laut
Hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk bisa membuat garam dengan cara tradisional ini adalah dengan mengumpulkan air laut. Untuk bisa mendapatkan air laut, tentu saja Anda harus membawanya dari laut. Tidak perlu banyak, secukupnya saja.
Biasanya, air laut yang bagus dan berkualitas untuk proses membuat garam adalah air laut yang belum tercemar oleh limbah industri. Anda cukup mengumpulkannya dengan satu ember penuh air saja. Fungsi air laut ini adalah untuk menghasilkan garam yang rasanya asin pekat dan berkualitas.
2. Melakukan Penyaringan Sedimen
Teknik pembuatan garam selanjutnya adalah dengan melakukan penyaringan sedimen. Karena garam laut berasal dan bersumber dari air laut, maka kemungkinan besar akan penuh oleh kotoran alami dan berbagai jenis unsur sintetis. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan penyaringan terhadap unsur-unsur tersebut.
Hal ini bisa Anda lakukan dengan sangat mudah. Caranya, Anda cukup menuangkan air asin secara perlahan-lahan melalui sebuah kain katun tipis. Selain itu, proses ini bertujuan untuk mengeluarkan partikel kecil yang akan menghambat proses pengasinan garam nanti.
3. Merebus Air Laut
Tahapan selanjutnya dalam proses pembuatan garam adalah melakukan perebusan terhadap air laut yang sebelumnya telah Anda kumpulkan dan saring sedimennya. Selain itu, tujuan dari perebusan air laut ini adalah untuk memisahkan antara kandungan garam dari air laut tersebut.
Anda bisa melakukan teknik pembuatan garam ini dengan dua cara. Kedua cara tersebut antara lain dengan merebusnya di luar atau di dalam ruangan. Selain itu, Anda juga perlu mengaduk air terus menerus hingga air tersebut mendidih. Tujuannya, agar kandungan garam dari air laut tersebut tidak mudah terbakar.
Sebagai informasi tambahan, proses pengadukan air laut ini sangat penting dan harus Anda lakukan secara terus-menerus. Tujuannya adalah untuk menghasilkan rasa asin lebih pekat pada garam. Selain itu, hal ini juga akan mempengaruhi kualitas garam yang Anda buat ini.
4. Proses Pengeringan Garam
Setelah merebus dan memisahkan kandungan garam dari air laut, tahapan selanjutnya dalam teknik pembuatan garam adalah proses pengeringan garam.
Caranya, cukup sebarkan garam di atas sebuah wajan untuk mengeringkannya. Selain itu, gunakan juga bantuan cahaya matahari sebagai media untuk mempercepat proses pengeringan garam tersebut.
Cara lainnya, Anda juga bisa memasukan garam ke dalam oven dengan suhu sangat rendah. Metode pengeringan dengan oven ini lebih cepat prosesnya. Sedangkan jika Anda menjemur garam di terik matahari, mungkin bisa memakan waktu beberapa hari. Namun, dengan oven hanya perlu beberapa jam saja.
5. Simpan Garam dalam Suhu Dingin
Setelah semua tahapan di atas telah Anda lakukan dengan benar, maka garam sudah bisa Anda sajikan. Namun, jika Anda memilih untuk menyimpan garam tersebut, maka simpanlah di tempat dengan suhu yang terjaga. Suhu yang baik untuk penyimpanan garam adalah sekitar 28 sampai dengan 30 derajat celcius.
Lakukan penyimpanan dengan media toples, dan hindari terkena sinar matahari atau panas langsung. Hal ini untuk menjaga kualitas garam dan menjaga rasa asin pekat yang tercipta dari proses teknik pembuatan garam tradisional ini.
Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembuatan Garam
Setelah mengetahui cara untuk membuat garam laut secara tradisional, berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas dan hasil olahan garam tradisional. Berikut penjelasannya:
1. Kualitas Air Laut
Kualitas air laut sangat berpengaruh terhadap hasil dan proses produksi garam tradisional ini. Jadi, tidak semua wilayah pantai dan jenis air laut dapat Anda gunakan untuk membuat produksi garam tradisional. Bahkan, jika air laut telah sangat tercemar, maka kandungan garam dalam air laut juga semakin rendah.
Hal ini juga disebabkan oleh tingkat keasaman pada air laut yang sangat mempengaruhi kualitas garam nantinya.
Selain itu, jika suatu wilayah berdekatan dengan area muara sungai, maka air laut pasti telah bercampur dengan air tawar. Hasilnya, menyebabkan kualitas kandungan garam juga akan menurun dan sulit untuk Anda produksi.
Agar air garam bisa menjadi kristal, maka diperlukan konsentrat antara 25 sampai dengan 29° Be. Jika konsentrat air laut di bawah 25° Be, maka kandungan kalsium sulfat pada garam semakin banyak mengendap. Namun, jika konsentrat air laut lebih dari 29° Be, maka kandungan magnesium yang semakin mengendap.
2. Cuaca
Faktor selanjutnya yang berpengaruh terhadap teknik pembuatan garam tradisional ini adalah cuaca. Pada dasarnya, kualitas garam sangat berpengaruh terhadap perubahan cuaca. Untuk lebih jelasnya, simak sedikit pemaparannya berikut ini:
-
Angin dan Suhu
Semakin kencang angin, maka penguapan pada air laut juga menjadi semakin cepat. Selain itu, suhu udara juga sangat berperan dalam mempercepat proses penguapan pada air laut.
Jika udara panas bercampur angin bertiup kencang, maka penguapan air laut akan semakin cepat. Namun, jika cuaca sedang sangat dingin, maka proses penguapan air laut jadi tidak maksimal. Faktor ini sangat berpengaruh terhadap hasil produksi garam nantinya.
-
Curah hujan
Apabila intensitas curah hujan sedang sangat tinggi, maka penguapan pada air laut menjadi berkurang. Hasilnya, produksi garam tentu saja akan menurun. Hal ini juga berpengaruh terhadap proses pengeringan atau penjemuran pada teknik pembuatan garam tradisional.
Terlebih lagi, jika Anda menggunakan sinar matahari sebagai media untuk penjemuran garam, hal tersebut tentu saja akan mempengaruhi proses pengeringan yang jadi lebih lambat.
-
Periode musim kemarau
Lamanya periode musim kemarau juga akan mempengaruhi produktivitas garam. Hal ini terjadi karena semakin panjangnya musim kemarau, maka proses produksi garam juga jadi semakin lama. Tentu saja kendala ini akan sangat mempengaruhi kuantitas produksi garam terutama garam industri.
Sudah Tahu Cara Membuat Garam Sendiri?
Sekian pembahasan kali ini tentang teknik pembuatan garam serta faktor alam yang mempengaruhi kualitas serta produktivitas olahan garam. Perlu Anda ketahui bahwa pada proses produksi garam, ada baiknya Anda memilih lokasi yang berdekatan dengan pantai agar kualitas air laut dan kandungan garam lebih tinggi.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang tertarik membuat garam secara mandiri.