Garam dikenal sebagai salah satu bumbu dapur yang wajib selalu ada di rumah. Tidak heran kalau hampir semua masyarakat memiliki banyak stok garam dan kadang tidak terpakai dalam waktu lama. Kondisi ini terkadang menimbulkan pertanyaan terkait masa kadaluwarsa garam.
Bagi yang khawatir dengan kesehatannya, pada akhirnya garam yang tersimpan lama terpaksa dibuang. Namun beberapa kalangan juga ada yang tetap menyimpan dan menggunakannya karena menganggap garam tidak akan bisa kadaluarsa.
Masa Kadaluwarsa Garam
Hampir semua makanan dan bahan dapur memiliki masa kadaluwarsa yang menandakan bahan tersebut tidak boleh digunakan lagi. Kalau tetap digunakan setelah masa kadaluwarsa, dampaknya sangat berbahaya bagi tubuh. Bahkan bisa menimbulkan keracunan pada produk tertentu.
Garam sendiri termasuk bumbu dapur yang bisa digunakan sangat lama. Beberapa fakta terkait masa kadaluwarsa pada garam yang wajib diketahui adalah:
- Garam jenis Himalaya bisa bertahan hingga 600 juta tahun seperti yang dijelaskan oleh Mark Bitterman dalam bukunya tentang garam.
- Garam meja atau yang beriodium juga tidak bisa kadaluwarsa, namun usia simpannya hanya sampai 5 tahun saja. Selebihnya, zat aditif dalam garam ini akan rusak.
- Tulisan masa kadaluwarsa pada beberapa jenis garam sebenarnya bukan berarti garam bisa kadaluwarsa, tapi menunjukkan masa layak konsumsinya. Artinya, ketika sudah melewati waktu tersebut, garam masih bisa dikonsumsi.
- Hanya saja kualitasnya menurun karena zat di dalamnya berpotensi mengalami penurunan, perusakan, atau terkontaminasi zat lain.
Maksud Penulisan Best Before Pada Kemasan Garam
Masyarakat yang beranggapan bahwa garam bisa kadaluwarsa sebenarnya disebabkan karena salah pengertian terhadap tulisan yang dibaca. Semua produk garam biasanya dilengkapi dengan tulisan “best before” dilengkapi tanggal dan tahunnya.
Tulisan inilah yang disalahartikan dan dianggap sama dengan masa kadaluwarsa. Padahal, penulisan tanggal tersebut memiliki maksud yang jauh berbeda dengan masa kadaluwarsa garam yaitu:
1 Aturan Wajib dari Supermarket
Demi meningkatkan kualitas supermarket di mata pelanggan, semua jenis supermarket dan minimarket membuat aturan wajib terkait pemakaian produk yang dipakai. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko buruknya barang yang dijual kepada pembeli.
Jika tidak ada tulisan tersebut, dikhawatirkan produk merugikan pelanggan sehingga terjadi komplain dari pembeli. Tentu saja supermarket tidak mau mengambil risiko komplain pelanggan sehingga mewajibkan semua produk yang masuk termasuk garam sudah lengkap dengan tanggal produksi dan masa pemakaiannya.
2. Memberikan Informasi Penggunaan Terbaik, Bukan Waktu Kadaluwarsa
Produsen garam tidak akan menjelaskan bahwa garam tidak memiliki masa kadaluwarsa. Sebagai gantinya, mereka memberikan informasi penggunaannya yang terbaik agar tidak mengurangi unsur rasa dan fungsi aslinya.
Dengan adanya tulisan pemakaian terbaik atau “best before”, maka konsumen mendapat informasi sampai kapan produk ini bisa dipakai dengan kualitas terbaik. Sementara jika sudah melewati masa tersebut, garam tetap bisa dipakai dan tidak membahayakan tubuh.
Hanya saja, penggunaannya sudah tidak masuk kategori terbaik karena garam bisa mengalami perubahan pada beberapa unsur di dalamnya.
3. Menjaga Kualitas Garam Bagi Pelanggan
Tidak adanya masa kadaluwarsa garam bukan berarti kualitas dan rasa garam tetap sama seperti pertama kali diproduksi meskipun sudah lama tersimpan. Garam yang diproses dengan tahapan kimia tertentu juga bisa mengalami penurunan kualitas ketika tidak digunakan lama.
Agar pelanggan tetap bisa menikmati garam dengan kualitas yang sama, ditulislah tanggal produksi dan masa pemakaian terbaiknya. Artinya, setelah masa tersebut, kualitas garam berpotensi mengalami penurunan. Jadi pembeli sebaiknya memanfaatkannya sebelum tanggal yang tertera.
4. Mencegah Komplain Konsumen
Produsen juga tidak ingin mengambil risiko yang merugikan dengan tidak menuliskan tanggal pemakaian garam. Pasalnya, penurunan kualitas garam masih mungkin terjadi ketika disimpan hingga puluhan tahun.
Penulisan tanggal penggunaan terbaik ini dimaksudkan untuk mencegah komplain dari konsumen terhadap kualitas garam yang dipakai. Jika setelah di cek ternyata konsumen memakai garam yang sudah lewat masa penggunaan terbaik, berarti kesalahan mutlak pada konsumennya yang tidak teliti membeli.
Alasan Garam Tidak Bisa Kadaluwarsa
Umumnya makanan dan bahan makanan bisa mengalami kadaluwarsa di waktu tertentu. Namun khusus produk garam tidak akan mengalami masa kadaluwarsa karena memiliki sifat tertentu di dalamnya. Adapun beberapa alasan yang mendasari garam tidak bisa kadaluwarsa adalah:
1. Mengandung Zat Anti Penggumpalan dan Yodium
Salah satu kandungan unik dalam garam adalah adanya zat anti penggumpalan dan yodium di dalamnya. Pemberian zat ini menjadi alasan utama garam tidak bisa mengalami penggumpalan dan tercemar oleh bakteri perusak zat utama di dalamnya.
Adapun penggumpalan yang ditemukan pada beberapa garam biasanya terjadi karena garam secara tidak sengaja terkontaminasi oleh air dan lembab yang tentu saja bisa mengurangi kualitasnya.
2. Sifat Pengawet Garam
Garam dikenal sebagai salah satu zat utama yang digunakan untuk mengawetkan berbagai jenis makanan dan benda organik. Bahkan efektifitas garam sebagai pengawet juga telah dimanfaatkan oleh orang-orang Mesir di masa lalu untuk mengawetkan daging dan mayat sampai ribuan tahun seperti pada mumi.
Sebagai bahan yang bersifat mengawetkan, ternyata garam juga bisa mengawetkan zat nya sendiri sehingga tidak membutuhkan zat lain untuk membuatnya jadi awet.
3. Tidak Mengandung Air dan Bisa Menjaga Kelembaban
Garam yang tidak mengandung air bisa menjaga kelembaban benda organik dan makanan. Pasalnya, sifat garam yang kering bisa menyerap kelembaban yang muncul pada makanan ataupun bahan lainnya. Padahal makanan bisa mudah busuk ketika lembab karena memancing bakteri serta jamur.
Sifat ini juga berlaku pada garam itu sendiri. Jadi tidak heran kalau garam yang kering tidak akan mengalami masa kadaluwarsa karena mikroorganisme dan bakteri tidak bisa berkembang di dalamnya. Tapi kualitasnya jelas bisa menurun ketika garam terkena air atau zat lembab lainnya yang berlebihan.
4. Terbentuk Atas Reaksi Kimia Alami
Pembentukan garam disebabkan oleh banyak jenis reaksi kimia. Mulai dari asam basa, logam dan asam, logam dan non logam, hingga basa dan oksida asam. Semua reaksi alami ini juga menjadi salah satu alasan mengapa garam tidak akan mengalami kadaluwarsa seperti hal nya tanah yang tidak berubah sifatnya.
Apa Garam Punya Masa Kadaluwarsa?
Dari sifat dan berbagai fakta terkait garam, dapat disimpulkan bahwa garam tidak memiliki masa kadaluwarsa. Garam bisa digunakan sampai kapanpun tanpa khawatir kehilangan fungsinya. Hanya saja, garam bisa mengalami penurunan kualitas ketika beberapa kondisi berikut terjadi, yaitu.
- Terkontaminasi oleh air dan lembab yang berlebihan.
- Diletakkan di lokasi yang mengandung bau dan rasa menyengat, karena sifat garam mampu menyerap dua unsur tersebut.
- Disimpan secara terbuka di area yang banyak mengandung udara.
- Tidak ditutup kembali dengan rapat setelah digunakan.
Walaupun fakta membuktikan bahwa tidak ada masa kadaluwarsa garam, tapi Anda tetap harus bisa menggunakan garam secukupnya saja dan tidak menyimpan terlalu lama. Apabila tetap menyetok dalam jumlah besar dan lama, dikhawatirkan kualitasnya akan mengalami penurunan dan fungsi garam jadi tidak maksimal.
Semoga bermanfaat.