garam untuk luka bakar

Larutan Air Garam Bisa Menjadi Pertolongan Pertama Saat Mengalami Luka Bakar

Apakah Anda pernah mengalami luka bakar? Contohnya saja seperti tidak sengaja terkena knalpot motor. Ketika mengalami luka bakar, apa yang akan Anda lakukan? Siapa yang menyangka jika ternyata garam untuk luka bakar begitu bermanfaat.

Larutan garam beryodium serta garam industri dapat mempercepat pertumbuhan jaringan ikat kulit sehingga dapat mempercepat pemulihan kulit ketika terkena luka bakar. Perlu diketahui, garam memiliki kandungan hingga 7,5% etanol sehingga dapat menghambat infeksi luka bakar.

Pengaplikasian Garam untuk Luka Bakar

Sebenarnya, kulit yang terkena panas memerlukan penanganan luka bakar. Selain itu, agar dapat mencegah bekas luka yang parah, pertolongan pertama yang dilakukan harus benar. Lebih-lebih tingkat keparahan yang dimiliki bergantung dari kondisi luka bakar.

Berikut pertolongan pertama pada luka bakar dengan menggunakan garam, antara lain:

1. Segera Menjauh

Sebenarnya hal ini lebih pada reflek, sehingga ketika kulit menyentuh panas, sumsum tulang belakang akan memberikan perintah untuk menjauh, bahkan jauh lebih cepat bila dibandingkan otak memproses rasa panas serta membuat kita sakit.

2. Dinginkan Luka

Setelah menjauh, hal berikutnya yang harus dilakukan adalah mendinginkan bagian kulit yang terkena panas, Anda dapat menggunakan air bersih yang mengalir. Hindari menggosok luka dengan menggunakan tangan maupun dengan menggunakan benda apapun.

Bila tidak ada air, kulit dapat didinginkan dengan menggunakan gel lembut selama beberapa menit saja.

3. Segera Sterilkan Luka

Bila sudah kering, Anda dapat membaluri atau menyemprotkan luka dengan larutan air garam. Bersihkan luka dengan menggunakan kain kasa, kemudian segera semprotkan air garam lagi.

Untuk membuat air garam, Anda dapat melarutkan 1 sendok teh garam ke dalam segelas air, kemudian aduk hingga merata dan mulai semprotkan ke luka.

Selain garam dan campuran air, garam juga bisa dicampur dengan sabun savlon, hal ini dilakukan untuk meminimalkan jumlah kuman yang ada.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, nantinya garam akan membantu mempercepat pertumbuhan jaringan kulit serta membuat luka bakar menjadi tidak infeksi.

4. Tutup Luka

Jika sudah selesai menaruh garam untuk luka bakar, berikutnya adalah menutup dengan menggunakan kain kasa. Kain kasa bisa Anda ganti sampai beberapa hari.

Jangan Gunakan Bahan ini untuk Luka Bakar

Selain menggunakan garam untuk luka bakar, sebenarnya ada beberapa hal yang tidak boleh Anda lakukan ketika mendapat luka bakar, serta membuat luka bakar menjadi semakin parah, seperti:

  1. Hindari mengoles pasta gigi, karena pasta gigi justru membuat kulit menjadi iritasi bahkan dapat meningkatkan infeksi.
  2. Hindari mengoleskan berbagai macam minyak pada luka bakar seperti minyak zaitun, minyak kelapa, serta minyak goreng. Hal ini disebabkan karena minyak nantinya bisa menahan panas serta membuat kulit menjadi terus menerus terbakar.
  3. Hindari mengoleskan putih telur. Perlu diketahui, putih telur justru dapat menyebabkan infeksi bakteri serta reaksi alergi.
  4. Hindari memecah kulit yang melepuh serta menggelembung. Bila sudah memberikan garam untuk luka bakar melepuh, hindari memecahnya secara paksa karena bisa menimbulkan infeksi.
  5. Hindari melepaskan pakaian yang lengket bila pakaian sudah menempel di kulit yang terbakar. Jangan mencoba melepasnya sendiri, lebih baik cair pertolongan medis sesegera mungkin.
  6. Hindari pancaran sinar matahari langsung. Kulit yang sudah terbakar biasanya akan peka pada sinar matahari.

Berbagai Pertolongan Luka Bakar yang Salah

Ketika melihat seseorang menderita luka bakar secara tiba-tiba, Anda pasti akan berusaha untuk memberikan pertolongan pertama. Namun, tahukah Anda jika pertolongan pertama ketika mengobati luka bakar yang selama ini dilakukan tidak sedikit yang keliru.

Agar dapat menghindari hal yang tidak diingini, berikut beberapa pertolongan luka bakar yang salah dilakukan, seperti:

1. Mengoles Luka Bakar Dengan Pasta Gigi

Kebiasaan untuk mengoleskan pasta gigi ketika mengalami luka bakar dari dulu sudah menjadi sebuah hal yang lumrah. Lebih-lebih di Indonesia, bahkan sebagian besar orang yakin jika kandungan mint di dalam pasta gigi dapat membantu mengurangi rasa panas.

Padahal, mengoleskan pasta gigi ke bagian tubuh yang sedang terkena luka bakar bisa memperparah keadaan. Hal ini disebabkan karena pasta gigi mempunyai kandungan kalsium serta mint. Dua zat tersebut dapat memicu risiko infeksi.

2. Mengoles Luka Dengan Mentega

Bukan hanya pasta gigi, bahan lainnya yang sering dioleskan ke tubuh yang terluka ialah mentega. Kebiasaan ini sebenarnya dimaksudkan agar dapat menjaga kulit dari bakteri dan udara yang bisa menjadi penyebab dari infeksi.

Padahal, ini menjadi hal yang keliru. Menutup luka dengan menggunakan mentega malah dapat menghalangi sirkulasi udara, sehingga suhu tubuh dapat terperangkap pada lapisan kulit serta membuat luka semakin terbakar.

Tidak hanya sampai di sini, mentega juga dapat membuat kulit menjadi lembab dan akhirnya memicu bakteri tertumpuk di sana.

3. Mengompres Dengan Menggunakan Es Batu

Ketika terkena luka bakar, hal pertama yang mungkin Anda pikirkan yaitu bagaimana cara untuk mendinginkannya. Alasan inilah yang membuat orang percaya bila luka bakar dapat diatasi dengan mengompres bagian yang terluka dengan menggunakan es batu.

Suhu es rata-rata 0 hingga -4 derajat. Dengan suhu tersebut, peredaran darah malah menjadi terhenti, hingga akhirnya menyebabkan radang dingin bahkan kerusakan di jaringan kulit.

Luka Bakar Juga Memerlukan Treatment Dokter

Tentu saja tidak semua kondisi dapat diatasi dengan garam untuk luka bakar menggelembung. Bila luka bakar tersebut hanya melukai bagian paling luar kulit yakni epidermis, Anda dapat menerapkan penanganan seperti langkah di atas.

Namun, jika luka bakar yang dialami menembus sampai bagian kulit yang sangat dalam, lebih baik segera bawa ke rumah sakit sehingga dapat diberi perawatan.

Bukan hanya itu, pasien luka bakar jika memerlukan perawatan medis bila bagian tubuh yang terbakar begitu banyak. Lebih-lebih jika bagian tubuh yang berkaitan dengan organ vital contohnya seperti pernafasan, sesegera mungkin harus ke dokter.

Luka bakar yang parah ini seperti kerusakan jaringan yang mengenai semua lapisan kulit. Secara klinis, umumnya kulit yang terbakar akan terlihat putih serta kasar, tetapi juga bisa terlihat mati rasa dan hangus.

Jika sudah berada pada tingkat ini, operasi maupun bedah merupakan pilihan yang utama untuk menanganinya. Penentuan tingkat keparahan luka bisa digolongkan menjadi 2 kelompok.

Untuk luka bakar minor, merupakan luka di tingkat 1 di bagian tubuh mana saja, dengan lebar 5 hingga 7,5 cm. Sedangkan luka bakar mayor merupakan luka bakar yang berada di tingkat 2 di kaki, tangan, wajah serta alat kelamin, derajat luka tingkat 3 juga termasuk luka mayor.

Bila luka bakar yang Anda miliki semakin memburuk setelah membersihkannya, segera ke dokter spesialis. Karena, umumnya untuk luka bakar yang masih ringan, garam untuk luka bakar tersebut sudah sangat ampuh untuk mengobatinya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan FREE Sample untuk pembelian pertama. Hubungi kami disini

X