Tips jual Garam Industri Agar Tetap Laku

Tips Jual Garam Industri Agar Tetap Laku dan Menguntungkan

Garam tidak hanya menjadi kebutuhan pokok dapur untuk mengolah berbagai makanan saja, tapi juga bahan campuran berbagai produksi lainnya. Tidak heran jika keberadaannya selalu dibutuhkan sehingga usaha dan bisnis jual garam industri cukup potensial untuk dijalankan.

Walaupun banyak yang membutuhkannya, namun untuk mendapat keuntungan yang besar perlu diterapkan beberapa tips dan trik penjualan yang tepat. Pasalnya, sudah banyak supplier yang menjual produk garam industri sehingga tingkat persaingannya juga cukup tinggi.

Tips Jual Garam Industri Agar Laku dan Menguntungkan

Secara umum, tips agar jualan bisa laku dan menguntungkan adalah dengan menggencarkan proses pemasaran. Sayangnya, meningkatkan pemasaran saja tidak cukup tanpa diimbangi dengan trik pendukung lainnya. Berikut beberapa tips agar garam industri yang dijual laku dan memberi keuntungan besar.

1. Memilih Distributor Garam Industri yang Tepat

Tips pertama yang wajib diperhatikan adalah memilih distributor garam industri yang tepat. Tepat dalam hal ini harus didukung oleh berbagai faktor, di antaranya:

  • Harga garam industri yang dijual lebih terjangkau agar bisa mendapatkan harga yang lebih murah, bisa membeli pada produsen sekaligus distributor nya karena tidak terkena biaya pengiriman atau pengangkutan yang besar.
  • Garam yang diproduksi harus memiliki kualitas bagus, yakni sesuai dengan kualitas standar internasional dari segi kandungan NaCl nya serta kemurniannya.
  • Tepat dalam hal pengiriman yang aman dan cepat, sehingga lokasinya sebisa mungkin dekat dengan distributor ataupun produsen garam industri.
  • Menyediakan garam industri dengan paket lengkap dari berbagai jenis, mulai yang kasar sampai garam krosok.

2. Tentukan Pangsa Pasar

Tips selanjutnya yaitu menentukan pangsa pasar yang akan dijadikan sasaran utama garam industri yang dijual. Langkah ini perlu dilakukan jauh hari sebelum memutuskan untuk menjual garam industri. Penjual setidaknya melakukan survei di sekitar lokasi terlebih dahulu untuk mencari calon konsumen.

Adapun beberapa jenis konsumen yang dijadikan pangsa pasar di antaranya:

  • Industri pengawetan ikan.
  • Industri makanan.
  • Industri rumahan ikan asin.
  • Industri alat kosmetik.
  • Industri minyak goreng.
  • Industri sabun batang.
  • Individu yang membutuhkan garam industri.
  • Dan masih banyak lagi.

3. Perhitungan Perkiraan Biaya yang Dibutuhkan

Untuk mendapatkan target keuntungan yang diinginkan dari hasil penjualan garam, Anda harus bisa memperhitungkan perkiraan biaya jauh hari serta perkiraan keuntungan yang menjadi target. Berkaitan dengan perhitungan biaya, ada banyak faktor terkait dana yang wajib dicatat sebelumnya.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi rincian biaya pengeluaran dan keuntungan adalah:

  • Biaya atau modal awal untuk membeli jenis garam pada distributor tertentu.
  • Biaya untuk proses pemasaran dan membangun pasar.
  • Biaya untuk transportasi pada garam dengan jumlah pengiriman yang besar.
  • Biaya pengiriman yang mungkin dibutuhkan pada pengiriman dengan jangkauan terjauh.
  • Biaya karyawan jika menggunakan pegawai pada usaha jualan garam industri yang dibangun.

4. Bangun Relasi Atau Kerjasama Sebanyak-banyaknya

Untuk menghindari kerugian yang besar setelah proses penjualan dimulai, penjual garam industri juga harus bisa membangun banyak jaringan serta kerja sama sebanyak-banyaknya. Jika lokasi kebetulan berada di dekat industri makanan, pihak industri ini bisa diajak bekerja sama.

Semakin banyak jaringan yang bisa dibangun, tentu semakin besar juga peluang keuntungan yang didapatkan. Jumlah pihak yang sekiranya bisa diajak bekerja sama ini nantinya dapat diperhitungkan totalnya untuk pertimbangan seberapa banyak garam yang akan diambil dari distributor.

Jadi tidak sampai terjadi kerugian karena barang yang dibeli terlalu banyak atau kekurangan stok garam persediaan terlalu sedikit.

5. Perhatikan Pengemasan

Apabila membeli garam pada distributor atau produsen yang jual garam industri, perhatikan juga pengemasannya. Kalau garam yang akan dijual dikemas ulang, maka pengemasan perlu diperhatikan agar lebih menarik dan tentunya aman dari kerusakan ataupun kondisi lembab.

Sebaliknya, ketika memutuskan untuk langsung menjualnya kembali dengan kemasan asli dari produsen, pilih jenis pengemasan yang lebih rapi, bersih, dan rapat. Pastikan juga pada kemasannya sudah tertera tanggal “best before” sebagai patokan dalam menjual garam sebelum kualitasnya menurun.
Biasanya kemasan garam yang lebih disukai konsumen bersifat transparan sehingga kondisi garam bisa dilihat dari luar kemasan, misalnya putih, kekuningan, menggumpal, ataupun lembab.

6. Rajin Melakukan Penawaran

Dari data calon konsumen yang sebelumnya sudah dicatat dan diperkirakan jumlahnya, penjual harus aktif menawarkan garam pada pihak tersebut. Bagi yang memiliki modal besar, penawaran bisa dilakukan setelah mengisi stok garam dalam gudang.

Sementara untuk mencegah kerugian dan yang mempunyai modal terbatas, penawaran bisa dilakukan dengan sistem pre order. Jadi, pembelian pada distributor atau produsen baru dilakukan setelah ada pesanan yang masuk. Sayangnya sistem ini membutuhkan waktu lebih lama dan kurang disukai konsumen.

7. Pastikan Garam yang Dijual Memiliki Keunggulan Sendiri

Tips lama dalam berjualan agar cepat laris dan laku keras di pasaran adalah dengan menjual barang serupa tapi memiliki keunggulan dibandingkan barang lainnya. Demikian halnya dengan garam yang dijual dan diambil dari produsen.

Setidaknya ada beberapa keunggulan yang membedakannya dengan garam lain. Misalnya, unggul dari segi harga yang lebih murah, kualitas garam sangat baik, produsen terkenal, hingga unggul dari segi pengemasan dan proses pengirimannya.

8. Memanfaatkan Media Online

Agar garam industri yang dijual laris, sebenarnya prinsipnya sama dengan sistem penjualan barang lainnya. Salah satunya dengan memaksimalkan media online untuk melakukan penjualan.

Ada banyak media online yang bisa dimanfaatkan untuk menjual garam industri. Mulai dari media sosial, website resmi, hingga bekerja sama dengan banyak marketplace ternama di Indonesia. Tapi penawaran secara online tetap harus diimbangi dengan penawaran offline dari lokasi yang satu ke lokasi lainnya.

9. Sediakan Tempat Penyimpanan yang Aman

Tips lain yang jarang disadari dan diterapkan pemula ketika jual garam industri adalah dengan menyediakan tempat penyimpanan atau gudang garam khusus yang aman sebelum dijual kepada pelanggan.

Perhatikan cara dan kriteria gudang yang aman untuk menyimpan produk garam. Mulai dari kebersihannya, lokasinya yang jauh dari bau menyengat, tidak lembab, serta tidak terpapar panas matahari yang berlebihan.

Dengan adanya penyimpanan yang aman, maka garam hasil penjualan yang tersisa bisa disimpan untuk dijual kembali tanpa mengurangi kualitasnya.

10 Cermat Terhadap Surat Perjanjian Jual Beli

Tips terakhir adalah berkaitan dengan hubungan kerjasama antara produsen atau distributor dengan penjual. Ketika membeli garam industri pada produsen, pastikan untuk lebih cermat dan teliti dalam membaca surat perjanjian jual beli yang disediakan.

Perhatikan semua kesepakatan yang tertulis pada surat perjanjian tersebut. Jangan sampai ada poin perjanjian yang merugikan pembeli setelah menjual kembali garam kepada konsumen. Pertimbangkan pula alternatif serta solusi yang ditulis ketika terjadi masalah yang tidak terduga.

Beberapa tips jual garam industri di atas bisa diterapkan bagi Anda yang ingin memulai usaha agar memperoleh keuntungan yang besar. Namun disesuaikan kembali tips di atas dengan jenis usaha yang dijalankan, baik usaha jualan garam dalam skala besar maupun skala kecil yang pangsa pasarnya terbatas.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan FREE Sample untuk pembelian pertama. Hubungi kami disini

X