Distributor Garam Australia
Setiap tahun kebutuhan garam nasional terus meningkat, bukan hanya untuk konsumsi, namun juga untuk sektor industri. Melihat maraknya ini semua, artha garam menjadi produsen dan distributor garam australia yang mampu memenuhi kebutuhan garam untuk industri indonesia
Direktur Riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menilai keputusan pemerintah untuk membuka keran impor garam 3 juta ton tahun ini tidak akan merugikan petani lokal. Mengingat pasar garam yang didatangkan ke Indonesia adalah untuk industri bukan umum.
“Kalau garam impor ini tidak masuk ke pasar garam konsumsi, maka petani garam lokal tidak akan dirugikan. Jadi beda pasar,”
Dia mengungkapkan, latar belakang impor garam sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Setelah kualitas garam lokal dinilai masih belum memenuhi standar industri, berbeda halnya dengan kualitas impor yang dianggap lebih baik. “Selain itu, (harga garam impor) juga lebih murah,” tambahnya.
demikian, dia meminta, pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait lebih jeli melakukan pengawasan di lapangan. Hal ini bertujuan untuk mencegah aksi nakal oknum yang akan menjual garam impor untuk pasar umum.
“Karena kemudian (kalau) masuk ke pasar garam konsumsi, artinya menekan petani garam lokal,” ujarnya.
Keputusan Pemerintah
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi menjelaskan alasan pemerintah memutuskan membuka keran impor garam 3 juta ton tahun ini. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan garam industri.
Menurut Mendag, kualitas garam industri yang diproduksi dalam negeri belum menyamai kualitas garam impor.
“Jadi yang kita hadirkan adalah garam hasil impor untuk kebutuhan industri, di mana garam kita yang dikerjakan PT Garam dan garam petani belum bisa menyamai kualitas industri,” jelas Mendag dalam acara Weekly Update Perdagangan.
Mendag bercerita tentang awal mula industri mulai memakai standar garam industri. contohkan produsen mi instan yang membutuhkan garam industri dalam produksinya.
“Ada masalah-masalahnya di masa akhirnya, kalau Anda tau mi instan itu kan harganya kira-kira Rp2.500. Itu di dalam Rp2.500 itu biaya untuk garamnya itu Rp2. Tetapi kalau garamnya tidak sesuai spek (spesifikasi) untuk industri garam, yang Rp2 itu bisa menghancurkan mie instan yang Rp2.500 itu. Inilah yang sekarang menjadi permasalahannya,” tulisnya.
Lufti menandaskan, untuk menyamai kualitas garam impor, memang industri garam dalam negeri harus dapat lebih jeli melihat peluang dan melakukan pengembangan kualitas.
“Apa yang bisa dilakukan agar swasembada? Bukan hanya jumlah, tapi kualitasnya. Ini yang harusnya industri nasional bisa lihat kesempatan untuk memperbaiki industri nasional,” ujarnya.
Artha Garam Indonesia sebagai produsen , supplier, dan distributor garam australia, untuk industri di Indonesia, memberikan jaminan kepuasan kepada pelanggan. Jaminan kepuasan diberikan dengan memberikan beragam variasi produk garam industri dan garam konsumsi yang memenuhi kriteria pelanggan. Hubungi kami di sini untuk mendapatkan penawaran kami distributor garam Australia yang sesuai dengan kebutuhan Anda.